Thursday, November 1, 2012
Pembuatan Larutan
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor – faktor yang memengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor – faktor yang memengaruhi laju reaksi
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara menyediakan larutan dengan kemolaran tertentu
Teori :
Zat kimia umumnya diperdagangkan dalam bentuk padatan (Kristal) atau larutan pekat, jarang sekali dalam bentuk pakai. Sementara itu, di percobaan – percobaan laboratorium seringkali menggunakan larutan encer. Oleh karena itu, larutan yang diperlukan harus dibuat dari larutan pekat atau melarutkan zat padat. Membuat larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. Larutan dibuat dengan konsentrasi tertentu, dan dinyatakan dalam konsentrasi Molaritas (M).
M = n/V
Dimana, M = Molaritas
n = jumlah zat terlarut (mol)
V = Volume Larutan (Liter)
Salah satu keuntungan jika konsentrasi larutan dinyatakan dengan kemolaran, maka menentukan jumlah mol zat terlarut dapat diperoleh dengan mengukur volume larutan.
Ketika bekerja di laboratorium juga diperlukan untuk mengencerkan larutan,yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidaklah berubah. Maka n1 = n2 atau
V1. M1 = V2 M2
Alat dan bahan :
1. Neraca
2. Kaca Arloji
3. LAbu Ukur 100 ml dan 50 ml
4. Pipet Volumetrik 25 ml
5. Pengaduk
6. Corong
7. Bulp
8. Asam Oksalat C2H2O4
9. Aquadest
Cara Kerja :
1. Timbang ± 0.5 gram asam oksalat ke dalam kaca arloji
2. Masukkan asam oksalat ke dalam labu ukur 100 ml
3. Larutkan dengan aquadest, dan tambahkan hingga tanda batas
4. Kocok larutan sampai homogen
5. Pipet 25 ml larutan tersebut ke dalam labu ukur 50 ml, tambahkan aquadest hingga tanda batas.
Perhitungan :
1. Hitung Molaritas larutan asam oksalat!
2. Hitunglah konsentrasi asam oksalat setelah diencerkan
Massa awal arloji = 24 gram
Massa arloji+asam oksalat = 24,5 gramMr C2H2O4 = 46
Mol C2H2O4 = 0,5/90
1. M = n / V
= 0,0056 / 0,1
= 0,056 M
2. V1. M1 = V2. M2
25. (0,056) = 50 . M2
1,4 = 50 . M2
1,4 / 50 = M2
0,028 = M2
Kesimpulan:
Larutan asam oksalat yang dibuat dengan labu ukur memiliki konsentrasi 0,056 M. setelah diencerkan dengan aquadest konsentrasinya berubah menjadi 0,028 M.
Thursday, October 18, 2012
Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
1. Tujuan:
Menentukan perubahan entalpi reaksi larutan NaOH dengan larutan HCl dengan
kalorimeter.
2. Teori: Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi yang terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam reaksi disebut dengan perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing-masing zat sama dengan koefisien reaksinya. Panas pembentukan adalah energi yang dilepaskan ataun diserap pada pembentukan 1 mol zat dari unsur - unsurnya.
2. Teori: Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi yang terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam reaksi disebut dengan perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing-masing zat sama dengan koefisien reaksinya. Panas pembentukan adalah energi yang dilepaskan ataun diserap pada pembentukan 1 mol zat dari unsur - unsurnya.
Keterangan:
M = Massa (gram)
M = Massa (gram)
C = Kalor Jenis air (4,2 J/g.oC)
ΔT =
Perubahan suhu (oC)
Menurut Hukum Hess, banyaknya energi yang diserap atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung kepada jalannya reaksi,
melainkan kepada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi. Ada energi sistem, ada
energi luar. Entalpi adalah energi sistem.
3. Alat
dan Bahan:
a.
Alat :
1.
Kalorimeter
2.
Gelas kimia 100 ml
3.
Gelas ukur 50 ml
4.
Termometer
5.
Pengaduk
b.
Bahan:
1.
Larutan NaOH 1 M
2.
Larutan HCl 1 M
4. Cara
kerja:
1.
Masukan 50 ml larutan NaOH 1 M ke dalam gelas ukur, suhu larutan
2.
Masukan ke dalam kalorimeter
3.
Masukan 50 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur, ukur suhu larutan
4.
Masukan ke dalam kalorimeter
5
Aduk campuran larutan. Amati suhunya yang naik, kemudian tetap. Catat suhu yang
tetap sebagai suhu akhir reaksi
Reaksi : NaOH + HCl => NaCl + H2O
5. Hasil
Pengamatan :
Suhu
awal HCl : 32oC
Suhu
awal NaOH : 33oC
Suhu
campuran : 36oC
4.
Perubahan suhu : 36-32,5 = 3,5 oC
Pertanyaan:
1.
Hitunglah jumlah mol dalam 50 ml larutan HCl 1 M dan jumlah mol dalam 50 ml
larutan NaOH 1 M!
Jawab:
mol
HCl = Vol x molar HCl
= 50 x 1
= 50
= 0,05 mol
mol
NaOH = vol x molar NaOH
= 50 x
1
= 50
= 0,05 mol
2.
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan per mol H2O yang terbentuk
dalam reaksi ini!
Jawab:
q =
m x c x ΔT
= (50 +50). 4,2.3,5
= 100. 4,2 . 3,5
= 1470
ΔH
= -q = - 1470 = - 29400 J -> -29,4 KJ
mol
0,05
3.
Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi
tersebut!
Jawab:
NaOH
+ HCl -> NaCl + H2O ΔH
= -29,4 kJ/mol
Kesimpulan:
Entalpi
reaksi antara HCl dan NaOH sebesar -29,4 kJ/mol dan termasuk reaksi eksoterm.
Menentukan Perubahan Entalpi Pembakaran Bahan Bakar
Tujuan
: Penentuan ΔH pembakaran methanol
Alat
dan Bahan:
1. Gelas kimia
2. Pembakar spirtus
3. Neraca
4. Methanol
5. Air
6. Termometer
Langkah
kerja:
1. Timbang air dalam
gelas kimia sebanyak 100 ml
2. Ukur suhu air awal
dan catat suhunya
3. Isi pembakar spirtus
dengan methanol, timbang pembakar tersebut dengan neraca
4. Nyalakan pembakar
spirtus dan panaskan air sampai hampir mendidih
5. Timbang pembakar
spirtus setelah pemanasan
Hasil
pengamatan:
1. Massa air: 100 ml
2. Massa lampu +
methanol sebelum pemanasan: 250,15 g
3. Massa lampu + methanol
setelah pemanasan: 243,1 g
4. Suhu air awal: 29 oC
5. Suhu air setelah
pemanasan: 88 oC
6. Massa methanol yang
hilang: 7,05 g
7. Mr methanol (CH3OH):
18
Perhitungan
:
q
reaksi : m x c x ΔT
:
100 x 4,2 x 59
:
-24780 J
Mol
CH3OH = 7,05 = 0,391
18
ΔH = -q/mol methanol
= -24780
0,391
=
-63375 J
=
-63,4 kJ
Kesimpulan:
Entalpi
pembakaran methanol menghasilkan ΔH sebesar –63,4 kJ dan termasuk reaksi
eksoterm.
Subscribe to:
Posts (Atom)