Monday, March 7, 2011

Ku Menunggu (1)

Senin, 07 Maret 2011.

Hari ini kelas 9 mengikuti Simulasi Ujian Sekolah. Semalam Wina belajar agama dengan sangat tekun, tetapi tetap saja sambil smsan (hehe krik krik :p). Mengapa? Karena materi yang diujikan sangaaat buanyaaak. Makanya, Wina pun dengan terpaksa harus belajar. Pagi ini cuaca sangat sangat cerah, tetapi entah mengapa Wina merasa sangat mengantuk.
As usual, Wina berangkat ke sekolah jam 6 pagi. Dan setelah melewati jalan yang sangaaat panjang, akhirnya Wina pun sampai di President University pukul 06:40. Sesampainya disana, dia disambut hangat oleh seseorang..... Ken? Bukan Ken! Tetapi, oleh sahabatnya sekaligus musuhnya yaitu, Nindita Ariandayu. “Ckck. Dasar dita, pagi- pagi heboh banget sih, haha.” Begitu pikir Wina. Tepat pukul 06:50 guru piket hari ini pun datang dan menyuruh murid SMPP untuk berbaris. Sesampainya di sekolah, murid SMPP pun menaruh tas mereka dan baris di depan sekolah untuk mengikuti kegiatan rutin mereka setiap pagi yaitu..... APEL PAGI :D
Apel pagi yang cukup singkat. Dibina oleh guru tersayang yaitu, Sir Hilmy. Dan dikomandani oleh siswa teladan (krik -_-) yaitu, Taufik Putra Rudyan. Yaaah seperti biasa, yang dibahas adalah tentang betapa banyaknya ujian yang harus dihadapi oleh murid kelas 9 dan tentang Pasukan Kurang Disiplin (PKD) yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya.
Setelah apel yang cukup singkat tersebut, Wina pun masuk ke kelasnya dan duduk di kursinya. “Semoga aja nanti gue bisa ngerjain ulangan agamanya dengan baik dan benar. Dan semoga nilaiku nanti bagus. Amin.” Doa Wina. Guru pengawas datang dan ujian pun dimulaaai...
Pukul 08:30
“Silahkan bagi yang sudah selesai mengerjakan soal diperbolehkan untuk keluar dari ruangan. Taruh lembar soal dan jawaban diatas meja masing- masing.” Kata Pak Fuad, pengawas 9a.
“Oke, paaak. Makasih ya, pak.” Sahut sebagian anak yang sudah selesai mengerjakan ulangan mereka, mereka pun langsung keluar dari ruangan kelas tersebut.
“Aaaa ini jawabannya apa siiihhh?” Tanya Wina kepada... hm... entah kepada siapa.
“Udah ah keluar aja, gatau lagi nih jawabannya apa.” Kata Wina lebih kepada dirinya sendiri.
Setelah Wina salam kepada Pak Fuad dan mengucapkan terimakasih kepada beliau, dia pun keluar dari kelas tersebut dan berbincang- bincang dengan Sasa, Tasha, Fia,  Izza, Dita, Visca, dan Rio.
“Tadi al- amin artinya apa sih?” Tanya Sasa.
“Seinget gue sih artinya dapat dipercaya.” Jawab Rio.
“Hah? Yaaah kayaknya gue salah deh. Aaaaa.” Sahut Sasa.
“Udahlah gapapa, kan cuma salah satu doang.” Kata Fia.
“Ke kantin aja, yuk?” Ajak Wina.
“Yuuuk.” Jawab Sasa dan Visca.
Sesampainya di kantin, Wina membeli bubur dan Sasa membeli mie. Mereka makan di  ruang makan dan setelah itu menuju ke kelas mereka untuk mengikuti ujian bahasa indonesia.
“Hoaaam.” Wina menguap. Dia melihat jam dan ternyata jam menunjukan pukul 10:30. Entah mengapa, setiap ulangan bahasa indonesia Wina pasti akan mengantuk. Mungkin karena memang banyak sekali bacaannya, ya. (hehe -_-v)           “Udah selesei belum, dit?” Tanya Wina.
“Udah. Keluar yuk?” Ajak Dita.
“Yuuuk.” Jawab Wina.
          Di depan sekolah, ZENEVANT sedang mengobrol dan bercanda bersama. Mereka sedang mengenang masa- masa asrama yang dulu.
          “Ke kelas yuk?” Ajak Fia.
          “Yuuuk.” Jawab Wina, Visca, Izza, Sasa, dan Dita.
          Di dalam kelas 9b mereka menemukan beberapa anak sedang bermain monopoly deal dan mereka pun memutuskan untuk melihat permainan tersebut.
          Pukul 12:30
          “Teeeeeeeeeet.”
          Semua murid SMPP pun makan siang bersama.
          Pukul 13:00. Murid kelas 7 dan 8 kembali belajar.
          Pukul 15:30. “Ken kemana sih?” Tanya Wina pada dirinya sendiri. Wina pun akhirnya memutuskan untuk mencari Ken.
          “Naaah itu dia!” Seru wina ketika melihat Ken sedang duduk di kursi depan sekolah.
          “Na, sini deh!” Seru Fia.
          “Kenapa?” Tanya Wina.
          “Duduk siniiiii.” Seru Fia sambil menarik lengan Wina dan memaksanya untuk duduk di sebelah Ken.
          “Iya iya, tapi sempit tau!” Kata Wina.
          “Udah gapapa, duduk aja sih.”
          “Iya deh. (dengan terpaksa tuh -_- tapi seneng sih :p)” Jawab Wina.
          “Eh, ini hapenya Ken kan?” Tanya Dita sembari memegang BB Bold.
          “Minjem dong.” Kata Wina sembari mengambil BB tersebut.
          Tiba- tiba Ken dan Nandi pun berdiri dan langsung menuju ke resto. Wina dan Visca menyusul mereka untuk mengembalikan handphone milik Ken. Ternyata Ken dan Nandi berada di @Newspapercafe, Wina dan Visca pun segera memasuki cafe tersebut. “Nih.” Seru Wina sembari mengembalikan handphone Ken kepada pemiliknya. Wina dan Visca pun bergegas kembali ke sekolah. Sesampainya di sekolah...
          “Anterin gue beli makanan yuk?” Ajak Sasa.
          “Yuk deh.” Terima Wina.
          Wina dan Sasa pun menuju Kedai Sari Nikmat untuk memesan makanan. Sesudah memesan, mereka duduk di kursi resto yang kebetulan ada Neno, Rio, Bastian, Rendy, dan Alvin. Mereka berbincang- bincang dan tiba- tiba Ken dan Nandi lewat.
“Ken! Nandi! Sini dulu!” Seru Neno.
“Coba lo gerak kaya robot, gue mau liat!” Seru Neno.
Tetapi, Nandi hanya diam. Akhirnya mereka hanya mengobrol.
“Balik ke sekolah yuuuk?” Ajak Sasa.
Semuanya pun kembali ke sekolah dan anak asrama kembali ke asrama.
Pukul 17:00. Yang tersisa di sekolah hanyalah Wina, Luiz, Icha, dan Rendy. Tiba- tiba Joddy, Dio, dan Kenny lewat. Ternyata mereka langsung menuju ke jemputan dan pulang.
“Gue pulang duluan ya, takut dimarahin kalo pulang kesorean.” Kata Rendy.
“Aku juga pulang duluan ya, ka.” Kata Icha.
“Iyaaa, dadah semuaaa.” Sahut Wina.
“Luiz, pulang yuk?” Ajak Wina kepada Luiz.
“Saya dijemput sebentar lagi, kak.” Jawab Luiz.
“Yaaah pulang bareng aja yuuuk.” Ajak Wina.
“Tuh sama Ken aja, kak.” Tawar Luiz.
“Ga ah, males.” Jawab Wina.
“Eh, Ken ga ke asrama? Ke asrama aja yuk?” Ajak Wina kepada Ken.
“Ayok deh.” Jawab Ken.
“Ikut yuk, Luiz?” Ajak Wina.
“Ayok.” Jawab Luiz.
Ketika sudah di tengah perjalanan...
“Eh gue pulang ya, udah sore.” Pamit Wina.
“Hah? Pulang?” Kata Ken.
“Iyaaa, dadah.” Kata Wina.
“Yaudah dianter sampe sekolah deh. Yuk Luiz.” Tawar Ken.
“Okeee.” Sahut Wina.
Mereka pun berjalan dan sesampainya di tempat yang dituju...
“Gue pulang yaaa, bye.” Pamit Wina.
“Dadaaah.” Sahut Ken.
“Iya dadah.” Jawab Wina.
Dan Wina pun pulang ke rumahnya dengan hati riang dan senyum di wajahnya...

NB: Sebenernya ada beberapa bagian yang beda dan yang gue potong HaHaHa. Yuk mari lah gapapa kan. Gue cuma iseng ini bikin ceritanya :p Tapi, capek juga ya ngetiknya -_-

No comments:

Post a Comment